When Pusintelstrat was even now the Indonesian nationwide armed drive intelligence agency, many operations that were recognized to have already been completed by Pusintelstrat:
Intelijen merupakan topik kajian yang penting sekaligus rumit untuk dipahami karena sifat kerahasiaannya. Meski demikian, negara demokrasi selalu mendukung masyarakatnya untuk memiliki, setidaknya, pemahaman dasar terkait seluruh instansi pemerintah, termasuk intelijen. Pada tahun 2015, Pusat Penelitian Politik-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) telah melakukan penelitian yang berjudul " Intelijen dalam Pusaran Demokrasi di Indonesia Pasca Orde Baru ". Penelitian ini bukan saja berisi mengenai teori intelijen, pergumulan intelijen dan demokrasi di beberapa negara yang mengalami perubahan politik dari sistem otoriter ke demokrasi dan sejarah singkat intelijen di Indonesia, melainkan juga memuat ulasan awal demokratisasi intelijen di Indonesia. Reformasi intelijen di Indonesia adalah suatu keniscayaan. Intelijen harus bekerja sesuai dengan sistem demokrasi yang kita anut. Paradigma lama intelijen Indonesia sudah pasti akan dan harus berubah, pengawasan terhadap intelijen pun suatu keniscayaan. Adalah suatu keniscayaan pula bahwa pengawasan terhadap intelijen bukan membuat kerja-kerja rahasia mereka menjadi terbatas atau terhambat, melainkan justru intelijen mendapatkan kepercayaan dan didukung oleh rakyat, sehingga meningkatkan legitimasi intelijen dan tentunya peningkatan anggaran intelijen.
Era pertama adalah masa intelijen perjuangan sebelum kemerdekaan Indonesia. Pada periode ini, tujuan utama intelijen adalah untuk memberikan informasi kepada pemerintahan pada masa itu, termasuk Presiden Soekarno, mengenai gerak-gerik penjajah yang berusaha kembali menduduki Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan pada 1945.
Paska 27 tahun perjalanan panjang reformasi, cita-cita reformasi memang belum mati, tapi reformasi hidup dilingkungan yang sama sekali bukan habitatnya. Begitu pula wajah intelijen negara yang bopeng terjangkit virus “politik ugal-ugalan”, akibat pandemi selama rezim Jokowi.
Dihadapkan oleh perubahan besar politik, ekonomi dan keamanan world yang tidak lagi menganut konsep bipolar, telah merubah potensi ancaman terhadap kepentingan nasional Indonesia. Hal ini tentunya menuntut intelijen Indonesia, sebagai pengemban fungsi deteksi dan cegah dini, mampu mengidentifikasi kerawanan dan ancaman terhadap kewibawaan kedaulatan negara secara Skilled, tanpa mengurangi prinsip-prinsip bekerja dalam diam.
Hal ini mengharuskan untuk memperbaiki proses rekrutmen dan penempatan personel, serta hingga transformasi budaya intelijen agar lebih profesional. Selain itu, juga penting untuk memperkuat mekanisme pengawasan terhadap lembaga intelijen.
Pengalaman Amerika Serikat, bagaimana intelijen mengemban kepentingan politik negara, terlihat ketika intelijen berperan untuk menumbangkan paslon partai demokrat Gary Warren Hart yang digadang-gadang calon kuat presiden AS pada pilpres 1988, mengingat masih ada kepentingan crucial AS yang harus diemban oleh incumben Goerge Bush sebagai pesaing dari partai republic.
Sedangkan Organisasi Papua Merdeka hingga kini masih gencar melakukan perlawanan terhadap Indonesia. Bahkan walaupun 1 Desember 2014 kemarin tidak terlalu terlihat perayaan ulang tahun OPM, namun di berbagai kalangan, bahkan mahasiswa asli daerah tersebut yang menunjukan solidaritas mereka terhadap OPM lewat media sosial.
Pertama kalinya tak lupa senatiasa kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada kita yang tiada terbatas ini. Tak lupa shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya kepada jalan yang amat mulia ini.
Dutch Era In 1512, the Portuguese established its trade link in Indonesia. They released Roman Catholicism, remaining several vocabularies that continue to be in the national language “Bahasa Indonesia” and native dialects spoken within the chain of Spice Islands of Maluku, and these significantly experienced political and cultural importance in East Timor or Timor Leste, which was Component of Indonesia from 1976 to 1999. Nonetheless it's the Dutch who set up the Roman-Dutch civil law lawful program to aid its trade and political-economic desire. This period of 350 many years comprises of a period of distinctive trade by a corporation which has a maritime electrical power- the Dutch East India Organization or Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) starting up in 1596, and also a period of official colonization from the Dutch starting up in early 1800. During the latter period, Indonesia was often called the Netherlands East Indies. It should be pointed out nevertheless, which the Dutch did not dominate the whole archipelago concurrently, but gradually. The longest existence of a few as well as a fifty percent century was in Jawa Island. Aceh, Then again, is One of the shortest. Resistance from community kingdoms and communities had been the strongest aspect. The British dominated for a short interval from 1811-1816 but did not make important changes to the prevailing authorized system for this purpose. Facing the diversities of Indonesians, the Dutch popularized using Malay language through Indonesia. This language later advanced into “Bahasa Indonesia”. Roman script was applied as Formal creating program. The Dutch didn't take care of or govern the Indonesians straight, but in the aristocrats plus the oriental settlers. Accordingly, inhabitants was divided into 3 classes: the Europeans to whom codified civil law was applicable, the foreign Orientals to whom Element of civil law mendapatkan informasi lebih lanjut process controlled, along with the indigenous to which Adat law and Islamic regulation guidelines utilized.
Soeharto’s tactic inside the 1970s was to develop ‘contestation’ in between establishments to ensure they may by no means ‘unite’ towards Suharto, who wound up positioning all intelligence businesses below his direct Manage. Regardless that Soeharto specified BAKIN to be a strategic intelligence agency, he didn't immediately disband KOPKAMTIB and Opsus. Soeharto also ‘strengthened’ the figure on the “Intelligence Assistant” beneath the Ministry of Defense and Protection who was envisioned to immediate concurrently the ABRI’s (Commander from the Armed Forces with the Republic of Indonesia) controlled territorial armed service intelligence units, KOPKAMTIB, and BAKIN, which frequently ran overlapping operations and perhaps competed While using the goal of securing Soeharto’s passions.
Adat regulation is in basic principle also Element of custom, however it is distinguished as a result of its near attachment to ethnicities. Due to its evolutionary nature, Adat Regulation has the chance to adapt to alterations inside Culture. For example, subsequent to its adoption as religious perception, Islam has been Section of the Adat regulation for certain ethnicities including Minangkabau and Aceh. Adat Regulation is crucial in quite a few regions of law like family law, inheritance law, and agrarian regulation.
Dalam penguatan ini Krismono membahas apa saja yang menjadi faktor keberhasilan dalam pembangunan zona integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani, peningkatan pelayanan publik, komitmen bersama dalam memberantas pungutan liar, dan kecintaan terhadap organisasi.
Reformasi intelijen di Indonesia harus disesuaikan dengan Undang-undang Nomor seventeen Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara, dimana pada undang-undang tersebut di dalamnya telah mengatur tentang paradigma intelijen, fungsi dan kewenangan lembaga intelijen, kerahasiaan intelijen, serta aspek pidana dan perlindungan intelijen.